Tebingsetinggi 10 meter itu pun tak kuat menahan curah hujan yang begitu tinggi sehingga akhirnya longsor. Beruntung saat terjadi longsor tidak ada warga yang melintas. "Kami secara bersama-sama sudah memasang garis polisi agar tidakada warga yang melintas. Selain juga mengimbau agar warga tidak mendekat lokasi longsor," ucap dia.
Supayatidak adanya genangan air ataupun lumpur. • Harus disertai dengan penggunaan jasa kontraktor. Supaya dapat meminimalisir terjadinya longsor dan sekaligus sebagai pengawas pada proses pembuatan / penggalian kolam renang. • Semua tanah hasil galian harus segera disingkirkan, supaya tidak longsor dan lokasi tetap bersih
InginBeli Tanah, Begini Cara Cek Agar Tidak Terkena Sengketa. Dalam membeli sebidang tanah masyarakat harus terlebih dahulu datang ke kepala desa setempat untuk mengetahui pemilik tanah. Yanita Petriella - September 2021 |
IptuUdiyono berharap masyarakat agar mewaspadai potensi bencana, pasalnya saat ini curah hujan tinggi. Apalagi bagi warga yang rumahnya dekat dengan tebing harus waspada. “Tidak ada korban jiwa, namun kerugian akibat tanah longsor tersebut, sementara kerugian diperkirakan sekitar Rp 5 juta, “pungkasnya.
BPBDKendari telah mencatat 10 lebih kejadian tanah longsor di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara. BPBD sebut ada 10 titik rawan longsor di Kota Kendari. "Kita imbau kepada masyarakat supaya kalau daerah-daerah yang sudah tidak bisa, sudah tidak layak di bangun rumah, maka jangan membangun rumah di situ karena biar bagaimana ujung
8RRrP. - Tanah longsor adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia selain gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin Nasional Penanggulangan Bencana BNPB mendefinisikan tanah longsor sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun merujuk sumber lain, pengertian tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, ataupun campuran material-material tersebut, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses Terjadinya Tanah Longsor Lantas, bagaimana proses terjadinya tanah longsor? Peristiwa tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke dalam tanah menyebabkan bobot tanah bertambah, kemudian menembus sampai ke bidang gelincir, hingga menyebabkannya bergerak keluar lereng. Apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan maka terjadilah longsor. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan, demikian dikutip dari laman BPBD tanah longsor sering muncul di musim hujan, setelah musim kering yang menyebabkan permukaan tanah retak dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke bagian dalam tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak mudah bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan, pegunungan dan sekitar lereng penting dilakukan. Jenis-Jenis Tanah Longsor & Ciri-Ciri Area Rawan Longsor Agar dapat lebih waspada terhadap jatuhnya korban baik jiwa maupun harta, maka ada baiknya kita mengenali ciri-ciri daerah yang rentan mengalami tanah longsor. Selain itu, untuk mengenali kerawanan bencana ini, jenis-jenis tanah longsor juga perlu diketahui. Berikut ini ciri-ciri kawasan rawan bencana tanah longsor Umumnya tanah longsor terjadi di wilayah perbukitan dan lereng gunung dengan kemiringan 20 derajat. Lapisan tanah di bagian atas lereng tebal Lahan gundul tidak ada pepohonan, sehingga lereng terbuka Terdapat retakan tanah di atas lereng dan tebing Sistem saluran air yang buruk di daerah lereng Ada mata air atau rembesan di tebing, dan didahului oleh longsoran kecil Adanya bangunan di bagian atas tebing yang menyebabkan beban berlebihan. Jenis-jenis tanah longsor yang umum terjadi setidaknya 6, yakni Longsoran Translasi gerakan massa tanah dan batuan di tebing dengan bidang gelincir rata atau bergelombang landai. Longsorang Rotasi gerakan massa tanah dan batuan pada bidang gelincir cekung Pergerakan Blok longsoran translasi blok batu perpindahan batuan pada bidang gelincir rata atau lurus. Runtuhan batu batuan atau material yang bergerak ke bawah dengan jatuh bebas. Biasanya terjadi di lereng terjal, seperti yang ada di daerah pantai. Rayapan tanah jenis tanah longsor yang lamban bergerak dan lama. Biasanya dapat diamati saat pohon atau rumah mulai miring atau retak perlahan ke arah bawah. Aliran bahan rombakan massa tanah bergerak didorong oleh air, sehingga kecepatan longsor tergantung pada volume air, tekanan air, dan seberapa miring lerengnya. Dapat diamati pada daerah aliran sungai di sekitar gunung merapi, saat berlangsung longsoran lahar dingin. Adapun cara mengurangi risiko tanah longsor ialah sebagai berikut Tidak membangun rumah atau vila di lereng gunung, sehingga beban tanah di wilayah tersebut bertambah. Tidak membuat sawah atau kolam di atas lereng karena air mudah meresap dan menimbulkan retakan di lereng. Tidak membuat rumah di daerah bawah tebing atau lereng, untuk menghindari korban jiwa saat sewaktu-waktu terjadi longsor. Tidak menebang pohon secara membabi buta di sekitar wilayah lereng, agar akar pepohonan dapat mengikat tanah dan mencegah longsor. Menanami daerah lereng gunung dan bukit yang gundul dengan pepohonan, agar tidak terjadi erosi tanah apabila hujan datang. Membuat terasering atau sistem tanah bertingkat jika harus menanam padi di lereng bukit. Terasering akan memperlambat aliran air dan tanah saat hujan. - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Addi M IdhomPenyelaras Ibnu Azis
RumahCom – Selain banjir, tanah longsor merupakan bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Indonesia. Bencana tanah longsor terjadi karena adanya ketidakstabilan tanah atau batuan suatu lereng. Tanah atau batuan, maupun campuran keduanya, menuruni lereng menuju dataran yang lebih rendah pada saat terjadi longsor. Longsor menjadi salah satu masalah besar, terutama bagi Anda yang ingin membangun rumah di kawasan pegunungan atau pinggir sungai. Anda harus mengetahui cara mencegah tanah longsor untuk mengurangi resiko tanah menjadi longsor. Longsor biasanya terjadi karena terdapat gangguan kestabilan pada lereng tanah. Tanah yang labil dan tidak memiliki pohon sebagai tumpuan alami bisa mengalami pergeseran. Pada umumnya, beberapa kondisi morfologi seperti kemiringan lereng, kondisi bebatuan, maupun tanah penyusun lereng, serta kondisi tata air atau hidrologi pada lereng dapat memicu atau malah mencegah gangguan itu terjadi. Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui cara mencegah tanah longsor dan mengenali penyebabnya! 10 Cara Mencegah Tanah Longsor Pembuangan dan Penggantian Material Memperbaiki Drainase Permukaan dan Bawah Permukaan Tanah Menjaga Volume Air Di Atas Lereng Melestarikan Vegetasi Menggali Bagian Atas Lereng Menopang Permukaan Lereng Membangun Tiang Pancang Membangun Dinding Penahan Memasang Sambungan atau Jembatan Membatasi Jumlah Bangunan Pada Lahan Rawan Longsor Penyebab Tanah Longsor Terjadinya Peningkatan Kandungan Air Getaran Pada Lereng Peningkatan Beban Pemotongan Kaki Lereng Secara Sembarangan Penebangan Hutan Secara Liar 1. 10 Cara Mencegah Tanah Longsor Bila dilihat dari sudut pandang konstruksi bangunan, tanah merupakan sebuah elemen paling penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Tanah memiliki fungsi untuk menahan beban dari bangunan dan menjadi sebuah penentu apakah bangunan bisa bertahan dan digunakan dalam waktu yang lama. Perlu Anda ketahui, tanah sangat rentan mengalami pengikisan dan bisa menyebabkan longsor. Berikut ini adalah sepuluh cara mencegah adanya pemicu longsoran agar tidak terjadi bencana tanah longsor dilansir dari penelitian oleh Arthur W. Root tentang Prevention of Landslides. 1. Pembuangan dan Penggantian Material Setiap tanah memiliki struktur tanah yang berbeda-beda. Tanah dan batuan yang memiliki struktur rapuh dan rawan longsor dapat dipindahkan dan diganti dengan material yang lebih kuat, seperti tanah berlumpur atau berpasir. Karena pelapukan serpih dapat membentuk tanah yang rawan longsor, prosedur pemindahan dan penggantian harus mencakup langkah-langkah untuk mencegah pelapukan lanjutan dari batuan yang tersisa. Material longsor tidak boleh didorong kembali ke atas lereng. Ini hanya akan menyebabkan gerakan tanah longsor yang berkelanjutan. 2. Memperbaiki Drainase Permukaan dan Bawah Permukaan Tanah Karena air merupakan faktor utama terjadinya tanah longsor, perbaikan drainase di permukaan dan bawah permukaan di lokasi dapat meningkatkan stabilitas lereng yang rawan longsor. Air permukaan harus dialihkan jauh dari daerah rawan longsor dengan mengalirkan air di saluran drainase berjajar atau pipa saluran pembuangan ke dasar lereng. Air harus dialihkan sedemikian rupa untuk menghindari memicu tanah longsor yang berdekatan dengan lokasi. Air permukaan tidak boleh dibiarkan menggenang di lereng yang rawan longsor. Jika dibiarkan, maka tanah akan melembek yang pada akhirnya akan terbawa oleh aliran air menuruni lereng menuju ke bawah. Hal itu akan mengakibatkan longsor. 3. Menjaga Volume Air Di Atas Lereng Air dapat diminimalisir dari tanah di atas lereng dengan menggunakan parit yang diisi dengan kerikil dan pipa berlubang atau sumur air yang dipompa. Penampungan air seperti kolam renang, saluran air, dan saluran pembuangan harus dipelihara untuk mencegah kebocoran. Penyiraman rumput dan tumbuh-tumbuhan pada tanah di atas lereng harus dijaga seminimal mungkin. Tanah liat memiliki konduktivitas hidrolik yang rendah dan sulit untuk dikeringkan. Dengan keringnya tanah, maka meringankan berat beban tanah pada atas lereng sehingga kemungkinan terjadinya tanah longsor dapat dicegah. 4. Melestarikan Vegetasi Pepohonan, rerumputan, dan vegetasi dapat meminimalkan jumlah air yang meresap ke dalam tanah. Selain itu, dengan adanya tanaman mampu memperlambat erosi yang disebabkan oleh aliran air permukaan. Air tanah pun diserap oleh akar tumbuhan sehingga dapat menghilangkan air dari permukaan tanah. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin pada portal Berita Institut Pertanian Bogor, menanam berbagai jenis tanaman vetiver seperti akar wangi pada kawasan lereng bisa mencegah dan mengurangi risiko terjadinya longsor. Tanaman vetiver memiliki akar yang bisa tumbuh panjang sampai 2 meter ke dalam tanah yang sangat baik untuk menopang tanah supaya konturnya tidak mengalami perubahan dan mengakibatkan longsor. Untuk jangka panjangnya, Anda bisa menanam pohon trembesi pada kawasan lereng sebagai salah satu bentuk pencegahan longsor. Selain mencegah longsor, manfaat kayu trembesi lainnya adalah bisa menyerap sekaligus menyaring air hujan dengan baik. 5. Menggali Bagian Atas Lereng Memindahkan tanah dan batu di bagian atas tanah longsor mengurangi tekanan penggerak dan dapat memperlambat atau bahkan menghentikan tanah longsor. Tanah dan batuan tambahan di atas tanah longsor perlu disingkirkan untuk mencegah tanah longsor baru terbentuk di lereng atas. Meratakan sudut kemiringan di puncak bukit dapat membantu menstabilkan lereng yang rawan longsor. 6. Menopang Permukaan Lereng Jika kaki tanah longsor berada di dasar lereng, timbunan dapat ditempatkan di atas kaki dan di sepanjang dasar lereng. Timbunan tersebut mampu meningkatkan gaya penahan di sepanjang permukaan runtuh di daerah kaki. Timbunan tersebut akan mencegah bagian tanah atau batuan di atas lereng turun ke dasar lereng. Namun, jika kaki lebih tinggi pada lereng, penambahan timbunan akan membebani tanah dan batuan di bawah kaki sehingga menyebabkan tanah longsor membentuk lereng bawah timbunan. 7. Membangun Tiang Pancang Tiang pancang menyerupai balok logam yang didorong ke dalam tanah atau ditempatkan di lubang bor. Tiang pancang yang ditempatkan dengan benar harus meluas ke lapisan batuan yang kompeten di bawah tanah longsor. Selain tiang pancang, juga diperlukan balok penopang. Balok penopang ditempatkan pada kemiringan lereng tiang untuk mencegah tiang agar tidak jatuh atau miring. Balok kayu dan tiang telepon tidak disarankan untuk digunakan sebagai tiang pancang karena kurang kuat dan dapat membusuk. Tips membangun rumah di tepi lereng, perhatikan kekuatan struktural dari tiang pancang supaya bangunan Anda tidak mudah bergeser dan mengakibatkan tanah menjadi longsor. 8. Membangun Dinding Penahan Karena tanah longsor dapat merembes melalui celah di antara tumpukan, dinding penahan tanah sering kali dibangun. Dinding penahan dapat dibangun dengan menambahkan balok logam, beton, atau kayu secara horizontal di antara tiang penahan. Dinding tersebut dapat diperkuat lebih lanjut dengan menambahkan pengikat dan balok penopang. Dinding penahan tanah juga dibuat dari beton, balok kayu, batu, rel kereta api, atau kayu gelondongan, tetapi ini mungkin tidak cukup kuat untuk menahan gerakan tanah longsor dan dapat roboh. Setelah dibangun, maka dinding penahan harus dipelihara dan dirawat. Kurangnya perawatan dapat menyebabkan gerakan tanah longsor yang baru. 9. Memasang Sambungan atau Jembatan Pencegahan longsor, terutama pada jalur jalan raya, dapat dilakukan dengan membangun jembatan untuk menyambung area satu dengan lainnya. Dengan adanya jembatan ini, maka beban yang ditanggung oleh tanah yang dilalui oleh kendaraan akan berkurang. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya longsor bisa diminimalisir. 10. Membatasi Jumlah Bangunan Pada Lahan Rawan Longsor Untuk mencegah terjadinya peningkatan beban tanah pada atas lereng, yang bisa memicu ketidakstabilan tanah, maka jumlah bangunan yang boleh dibangun di atas lereng harus diperhatikan. Bila perlu, untuk sebuah kawasan miring dengan tanah dan batuan yang kurang kuat, sebaiknya pembangunan di atasnya tidak diijinkan. Memiliki rumah yang berada di daerah perbukitan sangatlah menyenangkan. Selain memiliki pemandangan yang bagus, Anda bisa menikmati udara yang lebih sejuk dan segar. Apakah Anda tertarik ingin tinggal di daerah perbukitan? Berikut ini adalah pilihan hunian modern terbaik di Wilayah Bogor. 2. Penyebab Tanah Longsor Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang tidak kita inginkan. Bencana tanah longsor tidak akan terjadi pada tanah yang miring sekalipun jika tidak ada pemicunya. Tanah longsor dipicu oleh beberapa penyebab. Pemicu terjadinya bencana tanah air yang dilansir dari National Geographic antara lain 1. Terjadinya Peningkatan Kandungan Air Kandungan air yang tinggi dari atas lereng dapat menambah beban batuan dan tanah di atas lereng, sehingga memacunya untuk melorot ke bagian bawah lereng. Selain itu, sifat air yang mengalir dari atas ke tempat yang lebih rendah dapat memicu terjadinya ketidakstabilan tanah. Untuk itu, memperhatikan kadar air di atas lereng sangat penting dalam mencegah terjadinya tanah longsor. 2. Getaran Pada Lereng Terjadinya getaran pada lereng yang diakibatkan oleh gempa bumi maupun aktivitas lainnya seperti pengeboran, ledakan, atau penggalian dapat memicu terjadinya pergerakan tanah. Pergerakan tanah ini berpotensi menyebabkan longsor. 3. Peningkatan Beban Pemicu tanah longsor yang selanjutnya adalah peningkatan beban pada area atas lereng. Meningkatkannya beban di atas tanah yang melebihi daya tahan tanah mampu memicu terjadinya longsor. Penambahan jumlah bangunan, padatnya pemukiman warga dan peningkatan kadar air yang terletak di atas lereng bisa membuat beban tanah meningkat sehingga memacu gerakan ketidakstabilan tanah. 4. Pemotongan Kaki Lereng Secara Sembarangan Apabila tanah pada kaki lereng digerus atau dipotong, maka akan menurunkan daya tahan kaki lereng untuk menahan beban atas lereng. Apalagi jika hal ini dilakukan sembarangan dan tanpa ijin. Melakukan hal ini tanpa kontrol dari pihak yang berwenang, bisa mengakibatkan tidak terkontrolnya jumlah kaki lereng yang dipotong untuk kepentingan pembangunan, misalnya. Akibatnya, lereng tidak memiliki penyangga yang cukup kuat. Hal ini berakibat pada longsornya batuan dan tanah dari atas lereng. 5. Penebangan Hutan Secara Liar Selain menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, penebangan hutan secara liar bisa membuat kondisi tanah menjadi longgar dan labil. Hal ini bisa terjadi dikarenakan tanah tidak memiliki tumpuan dari akar tanaman. Apabila terkena hujan lebat, tanah yang labil akan mudah terlepas dan menjadi longsor yang sangat membahayakan. Itulah pembahasan lengkap mengenai penyebab tanah longsor dan 10 cara untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dan bisa membantu Anda dalam mencegah terjadinya longsor yang sangat berbahaya. Apakah Anda memiliki rencana untuk pindah rumah? Cek video yang informatif berikut ini untuk mengetahui tips pindah rumah agar berjalan lancar! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
agar kolam tanah tidak longsor